Hari- hari ini lagi heboh berita tentang perjuangan seorang polisi, Bripda Muhamad Taufik, polisi Polda DIY, yang tinggal di kandang sapi dan harus berjalan 7 km untuk bertugas. Perjuangan untuk menjadi polisi, bisa menjadi inspirasi bagaimana cita- cita diperjuangkan.
Dengan niat dan kemauan yang kuat, Muhammad Taufiq Hidayat mendaftar ikut seleksi masuk polisi. Tidak menyangka, ternyata dia lolos tahapan demi tahapan seleksi dan masuk jadi anggota polisi.
Kini ia menjadi anggota Direktorat Sabhara Polda DIY dengan pangkat Bripda. Taufiq mengaku keinginannya tertanam sejak kecil. Cita-cita tersebut makin kuat, saat ia aktif di pramuka di sekolahnya di SMKN Sayegan, Sleman.
Dari aktif di pramuka itulah kemudian ada pendaftaran Saka Bhayangkara. Pendaftaran tersebut ditujukan untuk anggota pramuka penegak pandega yang memiliki minat di bidang kepolisian. Ia pun ikut seleksi dan diterima. Setelah itu, ia banyak mengikuti kegiatan-kegiatan bersama dengan personel kepolisian. Dari situlah, cita-citanya untuk menjadi polisi semakin bersemangat.
Meski cita-citanya jadi polisi, ia mengaku sama sekali tidak terbayang jadi polisi. Niat, kemauan, dan support dari teman-temannya meneguhkannya untuk terus maju.
"Waktu pendaftaran untuk ikut seleksi saya jalan kaki dari rumah. Tapi kemudian ada tawaran boncengan dari temen yang ikut seleksi bareng. Saya juga dipinjemi motor dari bengkel, dan setelah selesai seleksi saya kembalikan," kata Bripda Taufiq di rumahnya, Kamis (15/1/2015).
Saat masuk dinas pertama, ia juga berjalan kaki dari rumahnya ke Polda DIY sekitar 7 KM melalui jalan pintas. Ia menempuh waktu 2 jam lebih untuk sampai ke Polda DIY. Ia berangkat dari rumah habis Subuh.
Meski berangkat pagi, ternyata ia telat sampai di Polda. Saat sampai di Polda, teman-temannya sudah selesai melaksanakan apel yang dimulai pukul 06.00 WIB.
Ia melakukannya penuh semangat, karena jadi polisi sudah menjadi cita-citanya. Itu akan dibuktikan kepada adik-adiknya. Meski dalam kondisi ekonomi sangat rendah, jangan sampai terpuruk oleh keadaan.
Taufiq adalah anak pertama dari 4 bersaudara. Adiknya yang nomor dua seorang perempuan yang duduk bangku SMK. Sementara 2 adiknya lagi laki-laki dan masih duduk di bangku SD.